Berpikir Sebelum Semuanya
Pernah menyesal setelah memutuskan sesuatu? Kalau hanya beberapa kali, it's okay. Tapi jika sering, yakin sudah memikirkan segalanya? Maksudnya memikirkan pemicu, tindakan, hasilnya, dan dampaknya. Itulah mengapa pentingnya berpikir, wahai para warganet.
Sepertinya terlalu berbelit? Mari kita sederhanakan dan perjelas. Manusia itu selalu berpikir. Bisa kita sadari pula manusia bisa berpikir dengan dua cara, matang dan gegabah. Matangnya itu bagaikan kebanyakan makanan, hasilnya lebih enak dan sehat. Tapi jangan disandingkan juga dengan makanan yang memang disajikan mentah. Pemikiran yang matang akan mengurangi resiko kekecewaan dan ketidakberdayaan. Bila sebaliknya, ya bisa diketahui juga hasilnya berbalik.
Teori yang panjang dan terdengar sok ilmiah sebelumnya itu kita aplikasikan sekarang di kehidupan manusia yang katanya Zoon Politicon oleh Aristoteles alias makhluk sosial. Yang sederhana seperti membeli barang, kendaraan yang sepertinya keren. Calon pembeli harus berpikir apa pemicu tindak pembelian itu, seperti untuk mobilisasi sehari-hari atau hanya sekedar ingin dianggap punya banyak harta. Selanjutnya juga ada perlengkapan diri, bukan hanya fisik tetapi juga mental.
Sepertinya sulit diterima akal sehat bila membeli kendaraan pribadi tetapi tidak tahu cara menggunakan dan apa saja yang harus dipatuhi? Tetapi realitanya sekarang memang banyak orang yang susah diterima akal sehat tindakannya. Spefikasi mengenai kendaraan juga minimal mengetahui hal dasar yang penting.
Sampailah pemikiran tersebut ke sebuah tindakan. Hal ini bisa dikatakan mengubah hidup. Berlebihan? Tidak juga. Ketika membeli kendaraan berarti harus bisa merawatnya, menggunakan dengan baik, mematuhi aturan yang ada, dan yang terpenting bayar pajak. Malulah bisa beli kendaraan tapi tidak bisa bayar pajaknya, kan? Tak apa bila tak malu juga, terserah.
Tidak hanya persoalan beli barang, semua tindakan seharusnya benar-benar dipikirkan segala aspeknya. Tidak ada yang ingin dianggap bodoh dan memalukan, bukan? Maka dari itu ada pepatah keren, "think and educate ourself first". Jangan lupa berpikir dahulu, setelahnya boleh menceramahi perilaku warganet yang abstrak.
Sepertinya terlalu berbelit? Mari kita sederhanakan dan perjelas. Manusia itu selalu berpikir. Bisa kita sadari pula manusia bisa berpikir dengan dua cara, matang dan gegabah. Matangnya itu bagaikan kebanyakan makanan, hasilnya lebih enak dan sehat. Tapi jangan disandingkan juga dengan makanan yang memang disajikan mentah. Pemikiran yang matang akan mengurangi resiko kekecewaan dan ketidakberdayaan. Bila sebaliknya, ya bisa diketahui juga hasilnya berbalik.
Teori yang panjang dan terdengar sok ilmiah sebelumnya itu kita aplikasikan sekarang di kehidupan manusia yang katanya Zoon Politicon oleh Aristoteles alias makhluk sosial. Yang sederhana seperti membeli barang, kendaraan yang sepertinya keren. Calon pembeli harus berpikir apa pemicu tindak pembelian itu, seperti untuk mobilisasi sehari-hari atau hanya sekedar ingin dianggap punya banyak harta. Selanjutnya juga ada perlengkapan diri, bukan hanya fisik tetapi juga mental.
Sepertinya sulit diterima akal sehat bila membeli kendaraan pribadi tetapi tidak tahu cara menggunakan dan apa saja yang harus dipatuhi? Tetapi realitanya sekarang memang banyak orang yang susah diterima akal sehat tindakannya. Spefikasi mengenai kendaraan juga minimal mengetahui hal dasar yang penting.
Sampailah pemikiran tersebut ke sebuah tindakan. Hal ini bisa dikatakan mengubah hidup. Berlebihan? Tidak juga. Ketika membeli kendaraan berarti harus bisa merawatnya, menggunakan dengan baik, mematuhi aturan yang ada, dan yang terpenting bayar pajak. Malulah bisa beli kendaraan tapi tidak bisa bayar pajaknya, kan? Tak apa bila tak malu juga, terserah.
Tidak hanya persoalan beli barang, semua tindakan seharusnya benar-benar dipikirkan segala aspeknya. Tidak ada yang ingin dianggap bodoh dan memalukan, bukan? Maka dari itu ada pepatah keren, "think and educate ourself first". Jangan lupa berpikir dahulu, setelahnya boleh menceramahi perilaku warganet yang abstrak.
Ntap
ReplyDelete